Sidoarjo, SH.
Di penuhi pedagang kaki lima ( PKL) di pertigaan jalan menuju Puskesmas Krian dan jalan raya menuju ke Ramayana, ini membuat pemandangan yang tidak enak di lihat juga mengganggu pengguna jalan.
Trotoar yang di bangun oleh pemerintah daerah Sidoarjo, untuk kepentingan pengguna jalan kaki, kini berubah menjadi PKL yang sangat padat. Para PKL melenggang melakukan aktifitasnya berjualan karena ada dugaan mengeluarkan upeti kepada oknum terkait juga ada yang mengkoordinir.
Siang dan malam di dua jalan ini dipenuhi PKL juga dikenakan iuran retribusi, entah kemana uang itu yang menerima setoran tersebut, tidak jelas keberadaanya.


Nizar, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD) Kabupaten Sidoarjo saat dikonfirmasi SH. Melalui tilpun selulernya dia mengatakan hal itu ada kepentingan menguntungkan diri sendiri tanpa mementingkan kenyamanan pengguna jalan kaki dan pengguna jalan kendaraan, katanya.
Disinyalir” ada dugaan permainan oknum terkait, sehingga para PKL yang berjualan di jalan raya juga jalan masuk pasar dianggap mengganggu itu, sengaja dibiarkan dan tutup mata, kata aktivis bupati LIRA juga anggota DPRD Sidoarjo dari partai Golkar.
Sementara itu Fauzi camat Krian juga di hubungi melalui tilpun selulernya, mengatakan sudah pernah dilakukan penertiban, jelasnya.

KUPT Pasar Krian saat dikonfirmasi dikantornya jam dinas, mereka tidak ada satupun yang ada di dalam kantornya, Jum,at 08/03/2024. (Kin)